Thursday, January 31, 2019

Hiperplasia Endometrium Gejalanya Apa, Sih?

Ternyata, banyak banget temen-temen saya yang jadi khawatir soal masalah siklus haidnya yang berantakan dan belum juga dikaruniai anak. Jadi bukan cuma saya aja. 
Banyak yang nanya, gejalanya apa sih? Rasanya gimana? Harus periksa kemana? Daan sebagainya.

Sebenernya, saya gak bisa bilang tiap orang yang haidnya gak teratur berarti punya masalah ini, ya.
Dokter obsgyn saya yang sebelumnya bilang, haid gak teratur itu bukan masalah, tapi gejala disini. 
Hiperplasia Endometrium itu pada dasarnya sih, penebalan dinding rahim AKIBAT dari haid yang gak teratur atau abnormal, karena harusnya darah keluar, ini malah gak keluar sepenuhnya, gitu kali ya bisa dibilang. Lama kelamaan jaringan sel-sel yang ada dalem ini tumbuh abnormal dan kadang berubah jadi ganas alias jadi karsinoma atau kanker kalau didiemin. Ancamannya ini gak main-main. Angkat rahim. ( Meskipun ini tetep option, ya. Diikhtiarkan dulu lebih baik. )

Kata dokter, mirip dinding bata yang tinggi, tapi semennya tipis. Kegedor dikit dia roboh. Emang bener, saya berdarah kalau kecapean. 
Hubungannya sama infertilitas ( susah punya anak ), ya logikanya si sperma mau nempel gimana ? (Tapi banyak juga kok yang ngalamin bisa punya anak, kuasa Illahi.)

Penyebabnya? 

Salah satunya karena adanya polip ( yang saya alami ini polip di jalan rahim ).
Nah polip ini bikin siklus saya tersendat. Polip ini terbentuk akibat hormon yang gak seimbang antara estrogen & progesteron. Biasanya sih hormon estrogennya tinggi. 

Polip itu kategori tumor tapi lebih mirip jerawat gitu sis, kecil, bertangkai tapi lembut, ketoel dikit berdarah. Rapuh. Katanya sih diambil pake alat dokter juga gak kerasa (yang kerasa dompetnya). Tapi bisa juga tumbuhnya di dalem rahim atau organ tubuh lain.

Ciri-cirinya hormon estrogen tinggi ? 
Kata dokter, biasanya badannya gemuk, usianya biasanya 40 tahun keatas atau menjelang menopause, ada ditemukan penyakit berat. Tapi bisa juga masalah hormon bawaan dan umur yang lebih muda ( kayak saya, karena BB saya hanya 43 kg, tinggi 155 cm , gak punya penyakit berat dan umur 25 tahun ) 
Tapi hati-hati ya sist, buat kamu yang BB nya di atas normal, bisa jadi tanda estrogen tinggi.

Gejalanya gimana?
Kalau yang saya alami sih, biasa aja. Kecuali masalah tanggal haid yang unpredictable. Pokoknya saya mesti sedia pembalut kapanpun dimanapun. Saya pernah lagi sholat jamaah tiba-tiba ngerasa "gak beres" dan lari ke wc. Ternyata bener, udah berdarah padahal sebelumnya gak ada sakit atau gimana. 

Saya juga selama ini gak pernah sakit sampe pingsan atau muntah kalau lagi haid. Masih bisa di toleransi, kecuali pas anemia berat karena kadang tiba-tiba keluar darah banyak sampai harus ganti pembalut sejam sekali. 
Beda dengan teman-teman saya yang punya kista atau myom, biasanya punya gejala nyeri haid yang berat dan intens.

Waktu mensnya? Gak nentu juga. Kadang normal 7 hari. Kadang flek doang 3 hari. Kadang 2 minggu. Kadang berbulan-bulan gak haid.
Nah, makin abnormal 3 bulan terakhir ini, gak selesai-selesai disertai linu di pinggir perut, paha dan betis. Terus keluarnya tiap habis hub dan BAB. Bikin saya parno! 
Tapi alhamdulillah, pasca kuret jadi gak sakit lagi, cuma masalah siklus belum tau juga sih.

Eh ada juga yang nanya, kuret itu sakit gak sih? Di belek gak sih? Secara kuret ini jadi ((momok)) menakutkan buat ibu-ibu.

Enggak sist! Asli, biasa aja kayak gak di apa-apain. Tapi gak tahu ya kalau kuret keguguran. Katanya ada yang harus dikasih obat buat buka jalan rahim dulu, nah ini yang bikin pendarahan hebat dan sakit banget. Tapi kasus saya kemarin, enggak kok. Jadi gimana sikon juga kali ya. 

Udahnya juga cuma pendarahan ringan dan gak sakit, kecuali pas waktu beres kuret banget ya, mirip sakit haid hari pertama. Kuret ini salah satu cara untuk menipiskan dinding rahim yang tebal dan mendeteksi sampel jaringannya jenis apa sebelum terapi hormonal. Sebelum disarankan dan memutuskan kuret ini saya konsultasi dulu beberapa minggu sebelumnya, di USG dulu kok sist, biopsi kecil juga tapi ternyata ada hasil yang mencurigakan jadi harus cari tahu lebih lanjut.

Gak ujug-ujug langsung harus kuret.

Emang kelemahannya sakit kayak gini kalau masih belum nikah setahu saya agak susah dideteksi, karena belum bisa USG Transvaginal atau semacamnya. Gak tahu juga ya kalo dokter ada metode apa aja. Dulu juga saya cuma tes hormon ambil darah dan urine di Pramita.

Periksa kemana? 
Nah, ini ilmu baru banget buat saya. Ternyata, dokter kandungan itu ada sub spesialisnya lagi. Gak semata-mata bergelar Sp.OG. 

  • Sp.OG (K) : ini obsgyn Konsultan, artinya dokter tersebut udah ambil sub-spesialis bidang tertentu.
  • Sp.OG (K) Onk. : Obsgyn konsultan onkologi. Kalau kamu takut ada kista, tumor, myom, dkk. di organ reproduksi kamu, coba cari dokter yang gelarnya ini.
  • Sp. OG (K) FER : Konsultan Fertilitas & Endokrinologi Reproduksi : ini biasanya lebih enak buat konsul masalah promil, atau keluhan-keluhan yang ada di organ reproduksi kamu.
  • Sp. OG (K) FM : Konsultan Feto Maternal, buat bunda-bunda yang udah hamil dan ada masalah di kehamilan biasanya ditanganin sama dokter ini.
  • Kayanya sih masih ada sub lain, tapi saya masih belum begitu paham. Cuma ada baiknya kamu yang merasa punya masalah yg abnormal, cari dokter yang udah ambil subspesialis, ketimbang kamu dirujuk kesana-sini kayak saya (karena dulu gak tahu).
Mulai sekarang kalau ke RS, coba perhatiin gelar-gelar dokternya, hehe.. resikonya emang lebih mahal tapi lebih intensif, sih.. Bukan berarti selain itu jelek, ya.. maksudnya mereka punya konsentrasi bidang masing-masing dan lebih baik ke ahlinya yang emang udah bertahun-tahun mempelajari bidang tersebut, kan?

Apa aja yang harus dijaga ? 
Sebenernya kalau kasus saya sih katanya biasa aja, gak perlu perawatan khusus meskipun ya tetep harus jaga kesehatan dan ikut terapi hormon, ya. 

Oh iya, kadang ibu-ibu suka iseng nyaranin makan ini atau itu. Makan toge. Makan kacang. Kuning telor. Banyakin lemak. Padahal gak tahu kalo itu juga bisa mancing penyakit kalau kebanyakan :(
Mending senyumin aja deh, daripada ribut. Lebih baik konsultasi sama ahlinya dulu. 

Kira-kira gitu, gaes. Gejalanya biasa aja kan? Cuma please, saran saya, jangan anggap remeh soal keadaan apapun yang ada di diri kamu. Beberapa orang banyak juga yang takut sama diagnosa dokter, tapi lebih cepat ketahuan akan lebih baik. Juga mesti introspeksi diri sendiri, karena ada juga penyakit yang datangnya dari penyakit hati atau pikiran dan berimbas ke fisik.

Banyak-banyak istighfar, berdoa dan berusaha. Kalau merasa udah, mungkin juga itu ujian dari Allah karena kita mau naik tingkat. Stay positif sama jalan-Nya, jangan stres dan sebisa mungkin banyak komunikasi sama keluarga atau sahabat baik. Karena dukungan psikologis juga ngaruh banget, lho.

Saya pribadi sangat berterima kasih sama keluarga, terutama pasangan, sahabat dan dokter-dokter serta perawat yang udah care terhadap saya. 

Saya kemarin periksa ke :
RS Harapan Bunda *
Klinik Al-Faiha Medika
RSIA Grha Bunda *
RSIA Limijati *
RS Sariningsih
Praktik Dokter Apotek Prima Jaya

Semua pelayanannya oke, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Yang saya bintangin itu biaya konsultasi dan obat-obatannya agak mahal. Tapi antriannya gak terlalu panjang + bisa dibilang lebih nyaman, tindakan dan hasil laboratoriumnya lebih cepat keluar. Sisanya lebih merakyat dan murah, tapi antriannya cukup panjang + kalau ada proses atau tindakan lumayan lama.

Mengenai jenis-jenis, pengobatannya ada apa aja, saran saya sih baca-baca aja di web atau journal tentang ini ya. Udah banyak kok infonya. Karena saya hanya share atas apa yang saya alamin selama ini, jadi belum tahu soal bedanya, efektivitas atau hasilnya gimana. Oh iya, saya sangat mengapresiasi kalau misalkan ada yang mau menambahkan atau sharing info lebih lanjut.

Semoga kamu sehat selalu, ya. 
Sehat itu mahil. Mahil itu perlu banyak duit. Hihi. 
Semangaaat !

Cek-cek postingan saya sebelumnya soal hiperplasia endometrium buat detailnya :)
Kelainan Haid II 
Hiperplasia Endometrium Part I
Hiperplasia Endometrium Part II
Hiperplasia Endometrium Part III













No comments:

Post a Comment

Popular Posts